Jumat, 31 Juli 2015

Gangwon Tawarkan Destinasi Bulan Madu

Tidak cuma menawarkan kecantikan alamnya, Provinsi Gangwon pada Korea Selatan serta mengklaim dirinya sebagai provinsi yang romantis. Hal ini membuat Gangwon menawarkan beragam destinasi tamasya kepada semua pelancong yang mau berlibur sekaligus berbulan madu.

“Gangwon memang memiliki dominan lokasi bagus untuk bulan madu dikarenakan Gangwon menyajikan tempat yang tetap cocok demi relaksasi. They call it quite romantic, juga pemandangan alamnya, gunung, laut, pantai,” jelas Arsitek Pemasaran Gangwon demi Malaysia juga Brunei, June Lau, kepada KompasTravel, Jumat (1/5/2015).

Pulau Nami menjadi destinasi liburan yang terkenal di Gangwon. Sebab, pulau ini dulunya dijadikan sebagai lokasi syuting drama Winter Sonata. Bagi Lau, orang-orang yang mengikuti drama Korea pasti mengunjungi lokasi itu. Efek cerita Winter Sonata juga dipercaya mengimbuhi magnet keromantisan pulau itu. Biasanya mereka yang mendatangi sini akan menghabiskan ketika demi bersantai serta juga mengambil gambar.

Namun, keromantisan Gangwon bukan selesai hingga di Pulau Nami saja. Lau menyatakan Gangwon masih memperoleh banyak lokasi lain yang cocok dijadikan ialah destinasi berbulan madu. “Gangwon tak hanya menawarkan Nami Island. Untuk trip bulan madu mampu ke Gangneung dengan Jeongdongjin,” tambah Lau.

Kedua kota itu mempunyai jarak yang dekat. 2 kota itu, jelas Lau, begitu juga sama-sama menyuguhkan keindahan laut serta pantainya yang cocok untu berbulan madu.

“Di Gangneung ada hotel dalam tepi laut. Menjadi pasangan sukses melihat suasana laut, mendapatkan pemandangan. Serupa dan dalam Jeongdongjin. And I think it’s nice for couple,” imbuh Lau.

Mau "Traveling" Lebih Murah

Traveloka, blog pemesanan menelusuri internet demi jatah tiket pesawat dan hotel kembali melanjutkan kampanye penggunaan aplikasi mobile melalui promo bertajuk "App-solutely Low Price". Sepanjang periode 14 April sampai tiga Mei 2015, setiap pemesanan tiket pesawat serta kamar hotel dalam aplikasi mobile Traveloka bakal memperoleh harga makin murah dibandingkan juga versi desktop maupun mobile situs blog Traveloka.

Dari jutaan pengguna online pada Indonesia, terbaru sebagian sampingan pengguna yang melakukan booking jatah tiket juga kamar hotel menempuh smartphone (prima mobile web maupun aplikasi mobile Traveloka). Suatu ini buktikan kalau meskipun angka pengguna smartphone di Indonesia cukup tinggi (berpatokan pada data APJII tahun ini, mencapai 85 persen dari total pengguna online), tetapi bertransaksi lewat internet menikmati smartphone masih menjadi kegiatan yang mendalami lazim bagi para pengguna online.

“Saat tersebut sepertinya konsumen Indonesia tetap lebih memercayai booking lewati desktop ketimbang smartphone. Kemungkinan hal itu sebab konsumen mengamati terlalu terbiasa bertransaksi membuka mobile,” tutur CEO Traveloka, Ferry Unardi, semacam dikutip dari siaran pers yang diterima KompasTravel.

“Dengan booking melewati Traveloka App, kami berhasrat menyajikan masa lalu booking yang berbeda dibanding desktop. Pengguna berhasil mencari, memesan dengan melongok jatah tiket atau voucher hotel yang sudah dipesan di satu tempat, kapan juga dan di mana juga,” lanjut Ferry.

Pihaknya ingin dan datangnya promo App-solutely Low Price ini, makin sangat banyak pengguna yang tertarik untuk memakai Traveloka App dikarenakan konsumen bisa mendapatkan biaya jatah tiket pesawat dengan hotel makin murah.

Saat ini aplikasi mobile Traveloka masuk yaitu satu diantaranya aplikasi terpopuler dalam Play Store dengan iTunes App Store demi kategori travel/local. Sebuah ini karna jumlah pengguna yang mengunduh dengan menggunakan aplikasi mobile Traveloka sudah mencapai lebih dari 1 juta pengguna.

Pawai Budaya Sampai Jambore Akik di Festival Serayu Banjarnegara

Kepala Bidang Pemasaran pada Dinas Kebudayaan juga Pariwisata (Dinbudpar) Provinsi Jawa Tengah Trenggono mengemukakan tiga kabupaten, yakni Cilacap, Banyumas juga Purbalingga akan ikut menyemarakkan Festival Serayu Banjarnegara 2015.

"Ketiga kabupaten tersebut juga tuan rumah Kabupaten Banjarnegara bakal membuka pentas seni terintegrasi di Stadion Kolopaking, Banjarnegara, 26 Agustus. Pementasan ialah bagian dari Festival Serayu Banjarnegara 2015," jawabnya di Banjarnegara, Rabu (29/7/2015).

Trenggono menyatakan sesuatu ini pada sela-sela rapat persiapan aktivitas bersama di ruang rapat Dinbudpar Kabupaten Banjarnegara. Bagi ia, pentas seni terintegrasi yaitu sesi event dengan demi promosi tamasya yang digilir pada berbagai kabupaten dengan dikoordinasi Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil).

Ia mengucap jika pada tempat Bakorwil III yang meliputi mantan Keresidenan Banyumas juga Pekalongan di musim 2014 sudah dimainkan event dengan dalam Banyumas juga ikon Gemuruh Serayu, musim 2015 dalam Banjarnegara dengan tema Festival Serayu, juga tahun 2016 dalam Purbalingga berupa Festival Gunung Slamet.

"Melalui acara dengan itu diinginkan ada sinergi dan kerja sama yang baik antarkabupaten dalam memromosikan destinasi wisatanya," katanya.

Untuk dia, aktivitas dengan yang dipusatkan dalam Banjarnegara tersebut juga demi memeriahkan Festival Serayu yang digarap Pemerintah Kabupaten Banjarnegara juga Jambore Gugusan Sadar Liburan (Pokdarwis) juga Festival Desa Liburan se-Jateng yang digarap Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Dia menyebut kalau aktivitas bersama itu akan mencurahkan dampak yang positif untuk perubahan liburan pada Banjarnegara dan sekitarnya.

"Akomodasi penginapan tentunya akan ramai dipesan, begitu begitu juga serta kulinernya," ucap Trenggono.

Bermula dari perencanaan, tutur dia, Jambore Pokdarwis bakal dihelat pada tanggal 26-29 Agustus sedangkan Festival Desa Bertamasya di tanggal 28-30 Agustus 2015 dengan seantero aktifitas akan dipusatkan pada Alun-alun Banjarnegara.

Kepala Dinbudpar Banjarnegara Azis Achmad menuturkan jika pentas seni terintegrasi akan ditampilkan pada pembukaan sejumlah kegiatan yang dipusatkan di Stadion Kolopaking, Banjarnegara.

Untuk dia, aktifitas tersebut meliputi Serayu Expo (26-30 Agustus), Banjar Banjir Dawet (26 Agustus), dengan Kongres Sungai Indonesia (26-29 Agustus).

Dalam pementasan seni itu, tutur dia, Banjarnegara akan menampilkan lima tarian yang semuanya bertema Sungai Serayu, yakni tari Bima Lukar yang dimainkan tapi Sanggar Tari Tiara, tari Kidung Serayu tetapi Sanggar Laras Irama, Mandala Serayu tapi Sanggar Sekar Santi, tari Parak Iwak tapi Sanggar Gilar Patria, dengan satu bentuk tarian sumbangan dari mahasiswa Banjarnegara di Yogyakarta.

Ia membicarakan jika rangkaian aktivitas Festival Serayu Banjarnegara yang lain, yakni Parade Budaya (29 Agustus), Banjarnegara Bersalawat (27 Agustus), dan Pesta Parak Iwak (30 Agustus) juga event pendukung berupa Jambore Akik Nusantara (23-27 Agustus), lomba fotografi (26-30 Agustus), mancing mania (29 Agustus), dan sejumlah lomba lain seperti lomba blogger, lomba cipta lagu sungai, lomba film dokumenter, lomba poster, lomba lukis, lomba mewarnai, juga ekspedisi sungai.

"Kegiatan Kongres Sungai Indonesia yang berskala nasional dengan dijadwalkan bakal dibuka tetapi Ketua Joko Widodo, dirancang adalah media musyawarah seluruh pemangku sungai di Indonesia," ucapnya.

Kepada ia, kabar utama yang dijadikan tema Kongres Sungai Indonesia merupakan sungai adalah pusat peradaban untuk kelangsungan hidup dengan kesejahteraan dengan. Dari kongres tersebut, ujar ia, diharapkan melahirkan rujukan perwujudan gerakan kedaulatan air, sungai, dengan perairan menurut kelangsungan hidup serta kesejahteraan dengan.

Sejarah Makam Loang Baloq

 Sejarah Lombok - Seperti kebanyakan kepercayaan masyarakat di Indonesia, makam makam keramat atau makam makam Wali dan Ulama seringkali menjadi tempat yang dikeramatkan atau dianggap mistis. Jika makam atau kuburan tersebut merupakan makam seorang tokoh terkenal atau berpengaruh, maka sudah dipastikan hampir 60% akan menjadi tujuan wisata religi dan wisata sejarah. Di wisata Lombok, Makam Loang Baloq dan Makam PPH Van Ham adalah dua makam diantara beberapa makam terkenal di Lombok NTB. Namun begitu, dua kawasan wisata religi dan sejarah ini justru memiliki latar belakang / kisah yang sedikit bertolak belakang.

Makam Loang Baloq, berasal dari kata dalam bahasa Sasak Lombok yang berarti Lubang Buaya. Ya, area ini memang ditumbuhi sebuah pohon beringin yang memili lubang tempat berdiam dirinya sang Buaya yang konon kabarnya berumur ratusan tahun. Makam Loang Baloq adalah kawasan pemakaman yang didalamnya terdapat puluhan jasad. Keistimewaan Makam Loang baloq ini adalah 3 makam istimewa yakni makam Ulama Maulana Syekh Gaus Aburrazak, Makam Anak Yatim dan Makan Datuk Laut.

Syekh Gauz Abdurrazak adalah seorang ulama dan pendakwah agama Islam yang berasal dari Baghdad Irak yang menyebarkan agama Islam dari Palembang lalu kemudian singgah di Lombok sekitar 18 abad yang silam. Setelah menyebarkan Islam di daerah Palembang, beliau lalu meneruskan perjalanan dakwahnya dan mendarat di pesisir pantai Ampenan. Saat sampai disana, ia memberikan petuah-petuah yang bersumber pada ajaran Islam dasar kepada warga dan masyarakat sekitar.
Makam Loang Baloq Lombok
Makam Loang Baloq Lombok (c) google.co.id
Makam Syekh Gaus Abdurrazak inilah yang berada tepat di lubang di bawah pohon beringin yang berbentuk persegi panjang, berlubang di tengah seperti sebuah goa, dimana lubang di tengah inilah tempat dimana para pengunjung biasanya menaburkan bunga sebagai penghormatan. Untuk masuk ke dalam area makam yang sudah dipermak dengan keramik putih bersih ini, para pengunjung perlu memasuki sebuah pintu khusus, di samping pintu masuk tersebut sudah disiapkan air untuk digunakan para penziarah dan sebuah Mushola kecil. Sementara itu, Makam Anak Yatim berada disamping bagian luar Makam Maulana Syekh Gaus Abdurrazak dengan ukuran yang lebih kecil. Di samping makam ini, berdampingan pula Makam Datuk Laut dengan bangunan berbentuk permanent dengan ukuran 3x4 meter dengan keramik berwarna hitam.